Waktu

Total Tayangan

AmazingCounters.com

Salah Mengecat

Senin, 31 Maret 2014

                Andi dan Budi mendapatkan pekerjaan untuk mengecat tiang lampu jalan. Pada hari yang ditentukan, ternyata Andi datang lebih awal dan dia pun langsung mengecat tiang lampu di sisi barat jalan. Ketika Andi selesai mengecat tiga tiang lampu, Budi datang dan memberi tahu bahwa Andi mengecat di sisi jalan yang salah. Berdasrkan kesepakatan kemarin, Andi seharusnya mengecat tiang lampu di sisi timur jalan sedangkan Budi yang mengecat tiang lampu di sisi barat jalan.
            Setelah menyadari kekeliruannya, Andi pun berpindah ke sisi timur jalan dan mulai mengecat dari tiang lampu yang pertama sedangkan Budi pun mengecat sisa tiang lampu yang ada di sisi barat jalan. Setelah seluruh tiang lampu di sisi barat jalan selesai dicat, maka Budi pun membantu Andi mengecat enam tiang lampu di sisi timur jalan. Jika banyak tiang lampu di sisi barat dan timur jalan sama, siapakah yang mengecat tiang lampu lebih banyak dan berapakah selisihnya ?

Pembahasan

Kita misalkan banyak tiang lampu pada masing-masing sisi jalan sebagai x, sehingga kita peroleh
·           Banyak tiang lampu yang dicat Andi = 3 + (x -  6) ……. (a)
3 adalah banyak tiang lampu di sisi barat jalan yang dicat Andi diawal kedatangannya, sedangkan x – 6 adalah banyak tiang lampu di sisi timur jalan dikurangi 6 tiang lampu yang akhirnya dicat oleh Budi.
·           Banyak tiang lampu yang dicat Budi = (x – 3) + 6 ………(b)
x – 3 adalah banyak tiang lampu di sisi barat jalan setelah dikurangi 3 tiang yang sudah dicat oleh Andi dan 6 adalah banyak tiang di sisi timur jalan yang dicat Budi.
Karena yang ditanyakan adalah selisih banyak lampu maka kita melakukan operasi pengurangan persamaan (a) dan (b) sebagai berikut :
(3 + (x – 6)) – ((x – 3) + 6) = -6
Karena hasil pengurangan diatas adalah bilangan negatif, maka yang mengecat tiang lampu lebih banyak adalah Budi dengan selisih 6 tiang lampu

Sumber : Matematika Asyik karangan Ariyadi Wijaya

Barisan dan Deret

A. Pola bilangan.
Barisan bilangan Real adalah susunan atau deretan bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu yang dapat berupa rumus, bentuk aljabar dan bentuk persamaan..
Contoh :          4, 8, 12,... disebut barisan bilangan genap.
                        1,4,9,16,... disebut bilangan persegi.
Setiap bilangan yang membentuk satu barisan dinamakan suku.
Secara umum sebuah barisan ditulis ; U1, U2, U3, ...Un
Deret merupakan deretan bilangan yang antara suku satu dengan lainnya dihubungkan dengan tanda jumlah ( + ).
Deret suatu bilangan ditulis : U1 + U2  + U3 + ... + Un
Un disebut suku yang ke n.

B. Barisan aritmatika
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku-sukunya beruru-tan dan mempunyai selisih (beda) yang tetap (konstan)
Contoh :          4, 8, 12,... beda ( b ) = 4.
                        10,7,4,...  beda ( b ) = - 3.
Suatu  barisan bilangan  ; U1, U2, U3, ...Un disebut barisan Aritmatika jika berlaku :
U2 -  U1 =  U3  - U2 = Un - Un-1 konstan ( tetap )yang disebut beda. B = Un – Un-1.
Contoh
Tentukan  beda dari barisan aritmatika berikut :
a.         1,3,5,7,,9...                  b. 16,14,12,10,...
Jawab :
a.    b = 3 – 1 = 2.
b.    b = 14 – 16 = - 2
Rumus suku ke-n dari barisan aritmatika jika suku pertama (U1) = a dengan bedanya b  maka U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = a + b + b = a + 2b
U4 = U3 + b = a + 2b + b = a + 3b
Sehingga Un = a + (n – 1) b
Dimana Un = Suku yang ke – n, a = suku yang pertama dan b = beda .
Suku tengah barisan aritmatika
Suku tengah dari barisan aritmatika  terjadi jika banyaknya suku ganjil, dirumuskan :
Ut = ½ ( a + Un ).

C. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang setiap suku – sukunya berurutan dan mempunyai pembanding / rasio yang tetap ( konstan ).
Misal   : 1, 3, 9, 27, ...  rasio ( r ) = 3.
1, ½, ¼, 1/8, ...ratio ( r ) = ½..
Suatu  barisan bilangan  ; U1, U2, U3, ...Un disebut barisan geometri,  jika berlaku :
U2 :  U1 =  U3  : U2 = Un : Un-1 konstan ( tetap )yang disebut ratio ( r. )  = Un : Un-1.
Rumus suku ke – n dari barisan aritmatika jika suku pertama ( U1) = a dengan ratio (r)  maka:
U2 = U1 . r = ar.
U3 = U2 .r = a r.r =  ar2
U4 = U3 .r = ar2.r = ar3
Sehingga Un = arn – 1.
Dimana Un = Suku yang ke – n, a = suku yang pertama dan r = ratio .
Deret Gerometri Tak Hingga
Deret geometri tak hingga adalah deret yang menyatakan banyaknya suku  tak terhingga.
Dirumuskan : S = a / 1-r
Deret Geometri
Bila suku –suku barisan geometri dijumlahkan maka akan diperoleh deret geometri :
U1 + U2  + U3, +  ... + Un   atau
U1  + U1 .r + U1r2 + U1 r3 + ... + U1 rn – 1. Atau
a  + a.r + a2 + ar3 + ... + arn – 1.
Rumus n jumlah suku pertama deret geometri adalah :
Sn = a (1-rn)/1-r                      jika r < 1, r ≠ 1  atau
Sn = a(rn-1)/r-1                       jika r > 1, r ≠ 1

Sumber : http://rumusmatika.blogspot.com/2012/12/barisan-dan-deret.html

Menentukan Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif dengan Menggunakan Metode Garis Selidik

Untuk menentukan nilai optimum fungsi objektif dengan menggunakan metode garis selidik, lakukanlah langkah-langkah berikut:
  1. Tentukan model pertidaksamaan dari informasi soal dan gambarkan daerah selesaian dari sistem pertidaksamaan tersebut pada bidang koordinat.
  2. Tentukan garis selidik ax + by = k apabila fungsi objektifnya f(x, y) = ax + by, a, b, dan k bilangan real.
  3. Untuk menentukan nilai maksimum fungsi objektif maka carilah garis selidik dengan nilai k terbesar dan melalui titik (-titik) pada daerah selesaian. Sedangkan untuk menentukan nilai minimum fungsi objektif maka carilah garis selidik dengan nilai k terkecil dan melalui titik (-titik) pada daerah selesaian.
Untuk lebih memahami penerapan langkah-langkah tersebut, perhatikan contoh soal berikut.
Contoh Soal
Seorang peternak ayam petelur harus memberi makanan untuk tiap 50 ekor/hari paling sedikit 150 unit zat A dan 200 unit zat B. Zat-zat tersebut tidak dapat dibeli dalam bentuk murni, melainkan teerdapat dalam makanan ayam M1 dan M2. Tiap kg makanan ayam M1 mengandung 30 unit zat A dan 20 unit zat B, dan makanan M2 mengandung 20 unit zat A dan 40 unit zat B. Jika harga M1 adalah Rp 225/kg dan harga M2 adalah Rp 250/kg, dan tiap ekor membutuhkan 125 gr makanan/hari. Berapakah banyaknya makanan M1 dan M2 harus dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur, supaya harganya semurah-murahnya dan kebutuhan akan zat-zat itu dipenuhi?
Pembahasan Contoh Soal
Langkah pertama: Ubah permasalahan di atas menjadi model matematika. Misalkan x dan y secara berturut adalah banyaknya makanan M1 dan M2 yang harus dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur. Karena tiap 50 ekor ayam dalam tiap harinya harus makan paling sedikit 150 unit zat A dan 200 unit zat B, tiap 1.000 ekor ayam dalam tiap harinya harus makan paling sedikit 3.000 unit zat A dan 4.000 unit zat B maka. Dan karena tiap ekor membutuhkan 125 gr makanan/hari, maka 1.000 ekor ayam membutuhkan 125.000 gr atau 125 kg makanan tiap harinya. Sehingga permasalahan di atas dapat dimodelkan sebagai berikut.
30x + 20y ≥ 3.000
20x + 40y ≥ 4.000
x + y ≥ 125
x ≥ 0
y≥ 0
x, y bilangan cacah
Fungsi objektif dari permasalahan di atas adalah f(x, y) = 225x + 250y. Sebelum menggambar grafiknya, sebaiknya kita daftar titik-titik yang dilalui oleh garis-garis batas dari sistem pertidaksamaan di atas.
Apabila digambarkan, daerah selesaiannya seperti berikut.
Langkah kedua: Gambarkan garis selidik 225x + 250y = k.
Setelah melihat gambar di atas, ternyata garis selidik yang melalui titik (50, 75) yang memiliki nilai k minimum (nilai k bisa dilihat pada sumbu y, semakin tinggi titik potong garis selidik terhadap sumbu y, maka semakin besar pula nilai k tersebut, dan sebaliknya). Untuk x = 50 dan y = 75, diperoleh nilai k-nya adalah 30.000.
Jadi, banyaknya makanan M1 dan M2 harus dibeli tiap hari untuk 1000 ekor ayam petelur supaya harganya semurah-murahnya dan kebutuhan akan zat-zat itu dipenuhi secara berturut-turut adalah 50 kg dan 75 kg.

Sumber : http://yos3prens.wordpress.com/2012/11/29/program-linear-menentukan-nilai-optimum-suatu-fungsi-objektif-dengan-menggunakan-metode-garis-selidik

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Aljabar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger